Pengetahuan tentang DoS (Denial of Service)
Denial of Service atau DoS merupakan suatu aktifitas yang
menghambat laju kerja dari sebuah layanan atau malah mematikannya sehingga yang
dapat menyebabkan pengguna yang asli/sah/memiliki hak akses tidak dapat
menggunakan layanan. Serangan DoS (denial-of-service
attacks') adalah jenis
serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet
dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer
sampai komputer tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk
memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut. Dimana pada akhirnya, serangan ini mengakibatkan
terhambatnya aktifitas yang akan dilakukan oleh korban yang akibatnya boleh
dibilang sangat fatal.
Serangan DoS cukup
menakutkan karena berakibat server akan mati dan tidak dapat beroperasi lagi
sehingga otomatis tidak dapat memberikan pelayanan lagi. Serangan semacam
ini terhadap server yang menangani kegiatan e-commerce akan dapat berakibat
kerugian dalam bentuk financial. Beberapa cara yang dilakukan penyerang dalam serangan
Denial of Service, yaitu sebagai berikut :
·
Traffic flooding
yaitu membanjiri lalu
lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang
dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem
jaringan.
·
Request flooding
yaitu membanjiri
jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan
oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak
dapat dilayani oleh layanan tersebut.
·
Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya
yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah
informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan
server.
Serangan Denial of Service pertama kali muncul pada tahun 1996. Bentuk serangan awal adalah
serangan SYN Flooding Attack, yang dan
mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol TCP.
Pengembangan serangan lainnya yaitu digunakan untuk mengeksploitasi kelemahan
yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi
untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat
melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang
digunakan untuk melakukan serangan DoS banyak dikembangkan setelah perkembangan itu dan ada yang diperoleh secara bebas. Teknik
melakukan Denial of Service terdapat beberapa macam tipe, antara lain :
1. Bonk yaitu jenis
senjata nuklir, mengeksploitasi kerentanan dalam penangan NetBIOS di Windows
95. Serangkaian out-of-band data dikirim ke port TCP 139 dari mesin korban,
menyebabkan untuk menguncinya dan menampilkan Blue Screen of Death
2. Ping of Death yaitu jenis
serangan yang menggunakan utility ping yang terdapat pada sistem operasi
komputer
3. Teardrop yaitu serangan
yang memanfaatkan fitur yang da di TCP/IP yaitu pemecahan paket atau packet
fragmentation, kelemahanya pada TCP/IP pada saat paket - paket yang telah
terfragmentasi akan menyatu kembali
4. SYN Attack yaitu penyerangan
dengan mengirimkan paket-paket SYN ke
dalam port-port yang sedang berada dalam keadaan "Listening" yang
berada dalam host target.
5. Land Attack yaitu merupakan
salah satu macam serangan terhadap suatu server/komputer yang terhubung dalam
suatu jaringan yang bertujuan untuk menghentikan layanan yang diberikan oleh
server tersebut sehingga terjadi gangguan terhadap layanan atau jaringan
komputer tersebut.
6. Smurf Attack merupakan serangan yang dilakukan dengan mengubah alamat IP dari datangnya request (IP Spoofing) . Penggunaan IP Spoofing ini
memungkinkan respon dari ping tadi dialamatkan ke kompute yang alamatnya
dipalsukan.
7. UDP Flood merupakan
serangan yang bersifat connectionless, yaitu tidak memperhatikan apakah paket
yang dikirim diterima atau tidak.
Serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Selain
itu, agar komputer atau mesin yang diserang lumpuh total karena kehabisan
resource dan pada akhirnya komputer akan menjadi hang, maka dibutuhkan resource
yang cukup besar untuk seorang penyerang dalam melakukan aksi penyerangannya
terhadap sasaran.
Berikut ini merupakan beberapa resource yang dihabiskan :
1.
SwapSpace, digunakan untuk
mem-forked child proses.
2.
Bandwidth.Dalam serangan DoS, bukan hal yang aneh bila bandwith yang
dipakai oleh korban akan dimakan habis.
3.
Kernel
Tables.Serangan pada kernel tables,
berakibat sangat buruk pada sistem. Alokasi memori kepada kernel merupakan
target serangan yang sensitif. Kernel memiliki kernelmap limit, jika sistem
mencapai posisi ini, maka sistem tidak bisa lagi mengalokasikan memory untuk
kernel dan sistem harus di re-boot.
4.
RAM. Serangan Denial of Service banyak menghabiskan RAM sehingga
sistem mau-tidak mau harus di re-boot.
5.
Disk. Serangan klasik banyak dilakukan dengan memenuhi Disk.
Berikut
merupakan cara penanggulangan dari
Denial of service, antara lain :
1.
Memproteksi sistem dengan paket
filtering atau firewall
2.
Mempunyai upstream firewall (di
hulu) yang di set untuk memfilter ICMP echo atau membatasi trafik echo agar
presentasinya kecil dibandingkan trafik jaringan secara keseluruhan.
3.
Menggunakan paket filtering melalui
firewall untuk memonitor dan memblokir serangan seperti UDP Bomb attack.
Komentar